“Antuk Amanah Bupati Magetan”, Buku Karya Bupati Dibedah.
Menjadi orang hebat tidak harus menjadi insinyur ataupun menjadi dokter. Seorang penulispun bisa menjadi hebat seperti contoh Shakespeare, JK Rowling ataupun Kartini. Lebih baik lagi jika seorang insinyur ataupun dokter bisa menulis, sehingga apa yang ditulisnya bisa berguna bagi pembacanya.
Begitupun dengan Bupati Magetan, Suprawoto. Meskipun kegemaranya menulis telah mengantarkannya meraih penghargaan 2 rekor MURI yaitu rekor Autobiografi Pertama Dalam Bahasa Jawa dan Rekor Bupati Yang Menulis Terlama Dalam Dua Bahasa, hal ini tidak membuat Bupati berhenti untuk menulis.
Bahkan saat cidera sebab olah raga, Bupati Magetan Suprawoto tetap menulis . Masa penyembuhan dipergunakan untuk menulis buku, telah diterbitkan, dan hari ini dibedah di Pendopo Surya Graha, dalam kemasan acara Mbulan Dadari Bedah Buku ” Antuk Amanah Bupati Magetan”. Sabtu (21/1/23).
Dalam bedah buku kali ini mendatangkan tiga narasumber, antara lain Narko Sodrun Budiman yang membedah buku ini dalam perpektif budaya jawa, Narko menggabungkan dua judul karya Bupati menjadi satu kalimat, yang kemudian dikaji dalam filsafat jawa “Dalane Uripku Antuk Amanah Bupati Magetan” . Di 175 halamannya Narko dibawa seperti merasa mengikuti Bupati dikesehariannya berkeliling di Magetan dan mendokumentasikannya.
Narasumber kedua, Sutejo melihat sosok jiwa penulis dari Bupati, Sutejo menyebutkan adalah tidak mudah, disela kesibukan harian seorang pejabat, kemudian bisa menjadi penulis beberapa tempat, Bupati Suprawoto masih bisa menulis di Penyebar Semangat dan Radar Madiun, ungkap Sutejo. Ruhnya menulis adalah menjadi panggilan hidup panggilan jiwa hingga menulis sudah menjadi kebutuhan hidup dan ini didukung oleh keluarga, lanjut Sutejo.
Sedangkan narsum ketiga Tulus Setiaji melihat buku ini dari perspektif ketokohan perwayangan.(Diskominfo / fa2 / IKP1)