Ajak Masyarakat Agar Lebih “Aware” dengan Lingkungan Sekitar, PPKB PA Bentuk PPATBM
Dinas PPKB PA melalui program Perlindungan Perempuan dan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat, himbau masyarakat untuk aware terhadap lingkungan sekitar, sebagai langkah preventif untuk mendeteksi dan mencegah tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hal itu yang menjadi pesan utama dari kegiatan sosialisasi Pembentukan Perlindungan Perempuan dan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PPATBM), yang dilaksanakan di 3 Kecamatan, Barat, Maospati dan Takeran. Dilaksakan selama 3 hari, 6 s/d 8 Nopember 2023, berkolaborasi dengan instansi terkait , menghadirkan narasumber dari Polres, Kejari Magetan, Pengadilan Agama, DPRD , Kecamatan dan Disnaker, PPKB rangkul seluruh elemen terkait untuk bersama-sama memberi edukasi kepada masyarakat.
Melalui pembekalan kepada Desa/ Kelurahan sebagai institusi terdepan yang langsung mendampingi masyarakat, Kepala Dinas PPKB, Dra Furiana Kartini menjelaskan tentang PPATBM sebagai sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terpadu untuk mencapai tujuan perlindungan Perempuan dan Anak. Merupakan inisiatif dari masyarakat sebagai ujung tombak, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan respon cepat terjadinya kekerasan terhadap anak ,dengan membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan pemahaman, sikap dan prilaku yang memberikan perlindungan kepada anak. “ Masyarakat diharap lebih “aware” terhadap kondisi perempuan dan anak sekitar, turut menjaga agar tidak terjadi kekerasan, sebagai tindakan preventif. Lalu peka terhadap kondisi yang mencurigakan,dan jika terjadi kekerasan bisa melaporkan ke pengaduan P2T-P2A di nomor 089 539 675 0822, karena perlindungan perempuan dan anak itu tanggung jawab seluruh elemen Masyarakat” ungkap Furiana.
PPATBM sendiri didesa terdiri dari dari beberapa unsur masyarakat seperti Posyandu, Sekolah, PAUD, PKK, Karang Taruna, Kelompok Ibadah, dan yang lainnya, lanjut Furi
Furi kemudian memberi sedikit tips yang bisa dipergunakan oleh keluarga di Magetan, dimana tips ini bisa dipergunakan untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Dengan ketahanan keluarga yang baik akan bisa mengeliminir KDRT, dan hasilnya bisa mencetak generasi keluarga selanjutnya yang baik. “ Inti dari ketahanan keluarga adalah komunikasi, komunikasi di keluarga itu penting, di era sekarang dimana orang tua terlalu sibuk bekerja, ditambah laju tehnologi komunikasi yang menjauhkan kerekatan keluarga karena minim interaksi dan komunikasi, hal ini menyebabkan hilangnya komunikasi keluarga hingga menimbulkan ketidakpahaman, ketidaksepahaman, gesekan dan akhirnya menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. Jadi untuk anggota keluarga usahakan untuk meluangkan waktu bisa berkumpul bersama, berbincang dan menikmati kebersamaan, taruhlah seminggu minimal sekali saja, nanti dengan itu komunikasi keluarga dan ketahanan keluarga akan terbentuk, sehingga bisa menjadi keluarga yang sakinah”, pungkas Furi. (Diskominfo / kontrib. PPKBPA / fa2 / IKP1)