#sobatkom
Jejak Digital atau Digital Footprint, adalah tapak data yang tertinggal setelah berselancar di internet yaitu data yang secara sengaja atau tidak sengaja dibuat dan ditinggalkan oleh pengguna.
Bupati Magetan Suprawoto sebagai narasumber webinar Indonesia #makincakapdigital Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 Jawa Timur, Kamis (3/6) menjelaskan pentingnya mengenali dan memahami jejak digital.
Kang woto memaparkan dua jejak digital yang penting untuk dipahami yaitu jejak digital Aktif dan Pasif. Jejak digital Aktif, merupakan data yang secara sengaja ditinggalkan oleh pengguna, misalnya unggahan foto di facebook, memberi like di unggahan instagram, atau pun tinggalan komentar. Jejak digital Pasif adalah data yang ditinggalkan tanpa disadari oleh pengguna seperti, rekam jejak rute perjalanan saat kita menggunakan Google Maps, atau alamat IP kita yang terekam pada server sewaktu kita sedang mengunjungi suatu laman informasi.
Masih banyak orang meninggalkan komentar kasar atau menyampaikan informasi hoax di ranah online. Masih banyak pula masyarakat yang belum memahami mengenai kerahasiaan data, seperti misalnya data diri KTP dll. Padahal jejak digital yang berisi informasi pribadi sangat rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Data tersebut dapat diselewengkan untuk kepentingan pribadi oleh orang lain, yang dapat merugikan si pemilik data.
Jejak digital itu bersifat abadi maka masyarakat dihimbau untuk harus berhati-hati dengan dunia maya. “Mari kita isi konten yang bersifat positif, mari kita perbanyak kebaikan di dunia maya yang sifatnya abadi”, pesannya.(diskominfo/tos)