SENYUM tampak dari raut wajah para perajin kulit. Sepekan jelang Lebaran, permintaan akan kerajinan khas Magetan ini mengalami peningkatan signifikan. Khususnya, barang kerajinan yang bisa digunakan saat merayakan Hari Raya Idul Fitri mendatang. Seperti sepatu, tas, jaket dan pernik-pernik berbau kulit.
Mereka yang berburu kerajinan kulit bisa dilihat di Jalan Sawo, Magetan. Pengunjung yang didominasi dari warga luar Magetan memadati sejumlah toko dan pusat kerajinan langsung. ‘’Bisa memilih sesuai dengan selera. Sebab modelnya beragam,’’ terang Rahmat Irianto pengunjung asal Surabaya.
Rahmat mengaku suka dengan produk kulit Magetan karena tidak hanya murahnya. Kualitasnya juga menjadi jaminan. Seperti sepatu yang tidak kulitnya tidak mudah sobek dan warna tidak luntur. ‘’Karena kulitnya bagus. Kadang beli dilain daerah itu, kulitnya mudah luntur dan sobek,’’ jelasnya.
Setiap liburan, Rahmat bersama keluarga sering menyempatkan berburu kerajinan kulit Magetan. Saking seringnya, dia sudah hafal dengan sejumlah perajin dan toko-toko yang menjajakan produk kulit berkualitas. ‘’Ya minim dua bulan sekali. Cuma karena pandemi ini paling tidak bisa lama-lama,’’ terangnya.
Wahyu salah seorang perajin menambahkan dengan naiknya permintaan jelang Lebaran ini menjadi berkah tersendiri. Momentum ini bisa dimanfaatkan untuk menutupi kelesuan pemasaran selama setahun pandemi ini. ‘’Alhamdullilah bisa mengalami peningkatan. Semoga bisa terus berlanjut dan pandemi menghilang,’’ urainya.
Untuk meningkatkan penjualan, para perajin tetap menjual dengan harga terjangkau. Selain itu, para perajin juga menerima pesanan produk kulit. ‘’Dengan catatan tetap menjaga kualitas biar tidak mematikan perajin lain,’’ katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Magetan Sucipto menambahkan, peningkatan jumlah pengunjung bukan berarti mengabaikan protokol kesehatan. Pihaknya mewanti-wanti para perajin tetap mematuhi prokes. ‘’Justru dengan Prokes ini, pengunjung bisa merasa lebih aman,’’ pungkasnya.(diskominfo/ikp1)