Pemerintah Kabupaten Magetan selalu berupaya menciptakan situasi Magetan yang kondusif. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial dan Kewaspadaan Dini di Ruang Rapat Ki Mageti, Rabu (28/4).
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Chanif Tri Wahyudi, membuka rakor dengan menyatakan bahwa Magetan berupaya menjembatani penanganan konflik sosial. Konflik sosial merupakan perubahan perilaku dalam kehidupan masyarakat akibat adanya suatu masalah yang terjadi diantara dua pihak atau lebih yang mengakibatkan berkurangnya rasa persatuan dan kesatuan dan saling ingin menyingkirkan lawan. “Adapun Situasi yang sedang berkembang saat ini di Kabupaten Magetan meliputi terorisme /radikal, peredaran narkoba dan hoak”, jelasnya
Komandan Kodim 0806 Magetan Lettkol Infantri Ismulyono Triwidodo, memaparankan jika salah satu contoh konflik yang ada di Magetan adalah konflik perguruan pencak silat. Ismulyono menghimbau kepada pihak terkait untuk memahami wilayah dan persoalan yang sedang berkembang. “Perlu mengambil langkah bersama Bupati sebagai pemangku wilayah untuk pengambilan keputusan”,
Bupati Magetan Suprawoto menanggapi konflik sosial dengan menyebut bahwa perlu kesadaran dan kepekaan dari pihak pemerintah. “Hal itu menjadi pegangan kita bersama dalam pengambilan keputusan untuk kebaikan bersama tak memihak pada siapapun. Ada satu kata paling elegan yakni rukun”, tambahnya.
Tak ketinggalan, Kapolres Magetan AKBP Festo Ari mengingatkan bahwa kriminalitas berbanding lurus dengan angka kemiskinan. “Untuk itu perlu ada berbagai macam kebijakan sesuai situasi masing-masing”, ujarnya
Perkembangan situasi kamtibmas dan antisipasi potensi konflik sosial di wilayah Kabupaten magetan terbagi dalam berbagai. Yakni bidang ideologi, ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan.
(diskominfo/pb.doc.ay/tos)