Waspada Bencana Hidrometeorologi, Tuntut Kesiap Siagaan Nasional

Selain stabilitas keamanan, ancaman bencana hidrometeorologi juga menjadi fokus utama Rakornas Antisipasi Momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Dari data BNPB yang menunjukkan bahwa sepanjang 2025 terjadi lebih dari 5 juta warga terdampak bencana, serta ribuan rumah dan fasilitas publik rusak akibat banjir, longsor, hingga cuaca ekstrem. Hal ini dibahas di Rapat Koordinasi Nasional Antisipasi Momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Jakarta, (1/12/25)

BMKG juga memprediksi potensi hujan ekstrem pada akhir November hingga Januari, diperparah pengaruh Siklon Tropis Senyar yang menyebabkan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kondisi ini menuntut pemerintah daerah memperkuat pemetaan titik rawan, apel siaga bencana, peningkatan kesiapsiagaan BPBD, hingga aktivasi sistem peringatan dini.

“Kesiapsiagaan nasional sangat ditentukan oleh peran optimal Forkopimda sebagai garda terdepan negara di daerah,” tegas Tito

Rakor ini menandai komitmen pemerintah dalam mengamankan periode Natal dan Tahun Baru secara menyeluruh mulai dari keamanan, mobilitas, bencana, ekonomi, hingga pelayanan publik.

Dengan gelombang mobilitas masyarakat yang tinggi, intensitas cuaca ekstrem, serta meningkatnya kebutuhan pangan dan layanan publik, Nataru bukan hanya momentum liburan tetapi ujian nyata kesiapsiagaan pemerintah.

Melalui koordinasi kuat pusat dan daerah, penguatan Forkopimda, dan kesiapan seluruh elemen negara, pemerintah berharap libur Nataru 2025/2026 dapat berlangsung aman, nyaman, tertib, dan kondusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *