Fluktuasi harga emas saat ini masih mendominasi pasar global. Hal tersebut menimbulkan kesadaran masyarakat untuk menjadikan emas menjadi komoditas investasi.
Dinamika Perkembangan Inflasi tersebut dibahas dalam Rapat koordinasi inflasi dipimpin langsung Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bima Arya pada Senin (17/11) secara hybrid.
Dalam kesempatan tersebut Tim TPID Kabupaten Magetan beserta
Perwakilan Forkopimda, OPD terkait
hadir secara online dari Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha.
Inflasi Tahun ke Tahun Oktober 2025 terhadap Oktober 2024 angka inflasi sebesar 2,86 Indonesia peringkat 88 dari 186 negara di dunia. Di ASEAN peringkat 8.
“Inflasi kita Oktober ini tertinggi sepanjang tahun 2025, komoditas penyumbamg inflasi emas perhiasan, cabe merah,telur ayam ras, daging ayam ras, dan wortel”,paparnya.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik RI, Amalia Adininggar menyebut emas dianggap sebagai safe heaven karena faktor geopolitik dan geo ekonomi global yang menjadi faktor utama pendorong utama harga emas.
“Total penjualan emas yang dicatat PT Antam selama Januari sampai Desember 2025 sudah mencapai 34.164 kg, volume penjualan emas meningkat 20% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu”, terangnya.
Emas perhiasan untuk inflasi bulan Oktober 2025 adalah komoditas utama penyumbang inflasi sebanyak 52,76% secara nasional.
Terdapat 38 provinsi yang mengalami inflasi emas perhiasan dengan inflasi tertinggi di Sumatera Barat 62,83% dan inflasi terendah Bengkulu 40,10%.
“Inflasi emas ini sisi positif yang kita cermati adalah, dengan meningkatnya harga emas , kemudian emas menjadi salah satu kontribusi yang memberikan andil terhadap inflasi artinya kesadaran masyarakat untuk melakukan investasi Emas ini relatif sudah meningkat”, tambahnya.(Diskominfo: ay / fa2 / IKP1)


