Sinergi Apik Akademisi dan Birokrasi, Bantu Program CKG, FK Unair Gandeng Puskesmas Kawedanan Gelar Workshop

Acara pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen THTBKL Fakultas Kedokteran Universitas Erlangga yang digelar di Pawon Gandek hari ini sukses digelar. Sabtu (19/7/25). Berfokus pada peningkatan kualitas kesehatan pendengaran, acara ini melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Dinkes Magetan, Puskesmas Kawedanan, dan organisasi PERHATI ( Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit THT Indonesia )

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FK Unair dr. Rosa Falerina, ., Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.N.O.(K) dalam sambutannya menyatakan, ” Tujuan utama dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang gangguan pendengaran, yang sering kali tidak terlihat namun dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kehidupan sosial dan bahkan bisa menimbulkan stigma.” ungkapnya

Acara ini juga menekankan pentingnya pelatihan bantuan hidup dasar yang tidak hanya untuk tenaga kesehatan tetapi juga masyarakat umum.

Selain itu, ada kegiatan bersih-bersih telinga yang diadakan di SDIT Badrussalam, yang kemudian mendapat respon positif dari pihak sekolah.

Acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan dan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas.

“Kegiatan ini juga mendukung program kesehatan gratis ( CKG ) yang diinisiasi oleh pemerintah, dengan fokus pada pemeriksaan kesehatan mulai dari bayi baru lahir hingga lansia. Harapannya, kegiatan ini dapat direplikasi di kecamatan lain dan menjadi lokus untuk peningkatan pelayanan kesehatan pendengaran di Kabupaten Magetan. ” tambah Rosa.

Acara ini juga merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yang melibatkan kolaborasi antara universitas, pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan.

Senada dengan hal tersebut dalam sambutannya Ketua PERHATI Jatim Utara, Dr. Artono, dr., Sp. T.H.T.B.K.L., Subsp.Oto.(K), FICS menyatakan, “

Kegiatan ini bukan hanya sekedar latihan dimana nanti ke depannya harapannya kegiatan ini bisa berkelanjutan dan hasil pelatihan bisa diterapkan secara lebih luas, workshop ini juga sangat menarik karena melibatkan tenaga kesehatan dan tenaga non nakes, ini sangat penting peserta bisa belajar dari ahlinya bagaimana kita menghadapi seorang yang tiba-tiba kolaps di jalan. Intinya kemampuan Basic Life Support itu penting untuk semuanya tidak hanya untuk nakes saja.” ungkapnya.

“Disini peserta mendapatkan pelatihan secara langsung mengenai, pemeriksaan fisik telinga, pemeriksaan otoskopi, garpu tala, dan tes bisik, serta demo alat otoacoustic emission (OAE). Para tenaga kesehatan yang mengikuti acara ini diharapkan paham mengenai pentingnya skrining pendengaran dan bagaimana cara melakukan pemeriksaan pendengaran dengan baik sehingga dengan hal tersebut gangguan pendengaran secara dini terdeteksi, sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi” tambahnya.

dr Renny Kurniawati Kapuskes Kawedanan ungkapkan rasa terima kasihnya kepada Universitas Airlangga yang telah memilih Puskesmas Kawedanan sebagai peserta workshop, pelatihan ini menjadi bekal untuk melayani masyarakat agar lebih baik utamanya untuk gangguan pendengaran dan bantuan hidup dasar”.

Dikesempatan yang sama Retnowati, SKM Kabid Yankes Dinkes Magetan mewakili Kadinkes Magetan menyatakan, ” Workshop ini penting untuk penguatan pelayanan THT di Puskesmas untuk meningkatkan kapasitas rekan-rekan dari Puskesmas Kawedanan, jadi Insya Allah benar-benar sangat bermanfaat. Terima kasih atas pelatihan Basic Life Support Memang kami belum banyak yang tercover untuk pelatihan BLS, jika dimungkinkan pelatihan kedepan bisa dikembangkan untuk ASN, sehingga ASN bisa menjadi role model untuk masyarakat terkait BLS.” Ungkap Retno sebelum membuka workshop ini.(Diskominfo / fa2)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *