Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi hari ini kembali digelar secara daring, dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian, Senin (24/3/25). Untuk Kabupaten Magetan secara luring dilaksanakan di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha, Magetan. Dihadiri oleh Pj. Bupati, Pj. Sekdakab Magetan, Perwakilan Forkopimda, serta OPD terkait.
Dalam paparannya,Tito menjelaskan bahwa dari sudut pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu masih di atas 5%. Tingkat pertumbuhan tahunan PDB Indonesia peringkat 41 dari 185 negara di dunia, peringkat 3 dari 24 negara G20 dan tingkat pertumbuhan tahunan PDB Indonesia peringkat 5 dari 11 negara ASEAN.
Sementara untuk perkembangan inflasi, Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa Inflasi saat ramadan dipengaruhi oleh daging ayam, sedang saat lebaran dipengaruhi oleh komoditi cabai merah. Kondisi ini sama dengan kejadian pada ramadan dan lebaran tahun 2024 yang lalu.
“Kenaikan sebagian besar bahan pangan dipicu oleh peningkatan permintaan pada Ramadhan dan menjelang lebaran 2025. Kondisi tersebut mendorong terjadinya peningkatan distribusi pasokan bahan pangan dari luar daerah.” Lanjut Amalia
“Khusus cabai rawit merupakan komoditas yang menyumbang kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH). Hal ini terjadi di 31 provinsi dari 38 provinsi yang ada, ini dapat berdampak pada inflasi, ” terangnya.
Perwakilan Badan Pangan Nasional menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk stop boros pangan dan belanja bijak. Selain akan melakukan intervensi melalui penyaluran SPHP beras dan bantuan pangan, Gerakan Pangan Murah (GPM), kios pangan, pemantauan dan pengawasan harga, pasar murah serta kebijakan lainnya.
Kemudian, dari Bulog menginformasikan stok beras saat ini sangat bagus karena pada tinggi-tingginya masa panen, sekaligus akan melakukan penyerapan hasil panen secara maksimal agar stok pangan aman sampai akhir tahun, hal ini juga menyikapi larang impor beras.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)