Dihadiri Bupati Magetan, Kepala OPD yang terkait, Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jatim, Kepala BPS Magetan, Kepala Sekolah SMPN 1 Magetan dan SMKN 1 Magetan. Dengan mengambil tema “Generasi Muda Berkarya Demi Mewarat Cita-cita”.
Dilaksanakan di halaman SMPN 1 Magetan, Senin. (23/11/2020).
Juga dilaksanakan pelantikan dan pelepasan pengurus OSIS SMPN 1 Magetan masa bhakti 2020 s.d 2021, yang dikukuhkan Kepala Sekolah SMPN 1 Magetan Titik Suprawoto juga pemberian hadiah bagi siswa siswi berprestasi.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, pencanangan program SSK ini di Magetan yang diresmikam di SMPN 1 Magetan kami berharap Dikpora dengan sekolah yang lain, mudah-mudahan bisa segera melaksanakan, ini penting karena program ini wajib kita lakukan. Perencanaan itu keren, diharapkan usia ideal wanita menikah 21 th laki 25 th karena matang secara reproduksi dan mental juga pekerjaan. Oleh sebab itulah SSK ini untuk mentranformasikan nilai sejak dini, sehingga punya gagasan yang seperti apa agar bisa menghadirkan generasi yang luar biasa.
Kepala Dinas PPKB dan PA Magetan Furiana kartini menyampaikan, sekolah dpt mengintegrasikan kependudukan, keluarga berencana pembangunan keluarga kedalam mata pelajaran, sehingga dapat memberikan manfaat, wawasan dan menumbuhkan sikap dan perilaku yang responsif terhadap masalah kependudukan dan pembangunan keluarga. Tujuan diadakannya yaitu pengetahuan mengenai iau kependudukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga madalah kependudukan bisa teratasi secara bersama-sama. Pendewasaan usia perkawinan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku serta pilihan peserta didik didalam merencanakan masa depannya. Kesadaran akan keluarga kecil yang berkwalitas makin melembaga pada peserta didik. Peningkatan usia nikah minimal 21 th bagi perempuan dan 25 th bagi laki-laki.
Kepala perwakilan BKKBN Prov Jatim Zakaria Teguh Santoso, mengucapkan selamat kepada pengurus osis yang baru dikukuhkan. Tentu belajar organisasi ini menjdi nilai tambah karena pasti punya manfaat yang luar biasa.
Bkkbn Jatim menyambut baik Pencanangan Sekolah Siaga Kependudukan meakipun di tengah pandemi covid 19. Maka anak-anak milenial menginginkan bukan 2 anak cukup, tetapi ini “merencakan” itu keren dan menjadi 2 anak lebih sehat. Maka mengendalikan kelahiran ini dua anak lebih sehat. Sekolah Siaga ini di desain upaya BKKBN sejak 2017 ini upaya literasi kependudukan khususnya anak muda saat ini. Karena pada suatu saat anak muda akan mengambil keputusan, maka keputsan itu nanti ajan menjadi keputusan yg baik buat negara, kota bahkan desa kita. Kalau kita punya pemahaman komprehensif tentang kependudukan insa Allah nanti akan mnjdi kesejahteraan bagi bangsa kita, imbuhnya.
Kami sampaikan sekilas masih di hadapkan dengan masalah kependudukan. Penduduk di Indonesia ini sebanyak 227 jt jiwa dan Jawa Timur sebanyak 40 jt jiwa lebih dan Jawa Timur menjadi populasi terbesar ke 2 di Indonesia setelah Jawa Barat. 27,6% bayi di Indonesia ini mengalami stunting tentu menjadi perhatian bersama. Prisnip kita harus menyikapi dengan baik solusi untuk masalah kedepan. Kami berharap Guru-guru untuk mengawal sekolah siaga kependudukan literasi kependudukan tidak wajib melalui pelajaran tetap bisa melalui extra kulikuler dan pendekatan yang lebih menyenangkan. Kita berterima kash kepadap pemerintah Magetan yang juga telah meresmikan SSK di Magetan ini agar sukses mendukung program Kb yang dijalankan. Dan 2 (SMPN 1 Magetan dan SMKAN 1 Magetan) sekolah ini diharapkan sebagai row model untuk semua sekolah di Magetan.