Dinas PPKB PP dan PA Kabupaten Magetan menyelenggarakan Desiminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester II di Gedung Korpri Magetan sebagai upaya memperkuat pencegahan dan mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Magetan. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antar berbagai sektor di Kabupaten Magetan yang bersama-sama berkomitmen mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.(Kamis, 7/11)
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan terkait, antara lain Plt Kepala Dinas PPKB PP dan PA Kabupaten Magetan, tim pakar dari RSUD Dr. Sayidiman, Perwakilan Bapedda, Kepala Puskesmas lokasi fokus AKS, Camat dari wilayah-wilayah yang menjadi target audit, serta perwakilan dari Dinas Sosial, Dinas Kominfo, dan OPD terkait.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Suwito, selaku Plt. Kepala Dinas PPKBPP dan PA, menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam menciptakan kolaborasi antar sektor yang solid untuk menangani stunting. Sehingga mempermudah penanganan stunting. Beliau mengajak seluruh OPD terkait untuk berkomitmen penuh dalam menjalankan program ini sebagai bentuk dukungan untuk generasi emas tahun 2045.
Dalam sesi materi, dr. Purnamawati,Sp.OG menjelaskan mengenai perkembangan bayi dari lahir hingga balita guna mencegah stunting. Beliau memaparkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh ibu hamil di setiap kecamatan yang menjadi lokasi fokus AKS di Kabupaten Magetan. Selain itu beliau juga menyampaikan sejumlah temuan penting dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di wilayah tersebut.
dr. Rahma Anindita,Sp.A, seorang spesialis anak, menjelaskan pentingnya langkah-langkah pencegahan stunting pada bayi baru lahir hingga usia di bawah dua tahun (baduta). Menurutnya, periode usia ini sangat krusial untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. Stunting, yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi kronis, dapat dicegah melalui berbagai upaya sejak dini.
Ida Kartikawati Handayani, S.Gz, spesialis ahli gizi, menjelaskan pentingnya gizi dalam upaya pencegahan stunting. Ia menekankan bahwa strategi ini meliputi pendampingan kesehatan reproduksi (kespro), konseling gizi yang aktif, serta pemberian panduan diet tinggi kalori dan protein (TKTP). Selain itu, beliau juga membahas pentingnya pemilihan makanan yang tepat, rekomendasi makanan yang perlu dikurangi atau dibatasi, dan evaluasi berkala melalui monitoring antropometri.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan analisis mendalam mengenai penyebab terjadinya stunting di Kabupaten Magetan. Dengan identifikasi penyebab yang lebih akurat, diharapkan pula langkah-langkah konkret dapat dirumuskan sebagai tindak lanjut dalam mencegah dan mengatasi kasus serupa di masa mendatang.(Diskominfo:may / fa2 / IKP1)