Energi Ramah Lingkungan Melalui Konversi Motor Listrik Untuk Kurangi Emisi Karbon

Pemerintah melalui peraturan presiden nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (baterai electrick vehicle) untuk transportasi jalan, untuk efisiensi energi, ketahanan energi, dan konservasi energi sektor transportasi sehingga terwujudnya udara dan lingkungan yang bersih dan sehat.

Acara FGD (Focus Grub Discussion) dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan pembangunan, Kepala Bappeda, perwakilan dosen UNS, serta OPD terkait yang diselenggarakan di Gedung Korpri Magetan. Rabu (16/10).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Winarto. S.SN mengatakan, “Dengan adanya program motor listrik ini kita berharap Pemkab Magetan menjadi ‘pilot projectnya,’ dan nanti akan diterapkan kepada teman-teman ojek,” ujarnya. “Kami berharap Magetan menjadi pioner dalam kendaraan listrik yang digunakan untuk wisata,” harapnya. Pemerintah daerah berpartisipasi mendukung program tersebut, salah satunya melalui konversi kendaraan listrik dengan pemberian insentif.

Kepala Bappeda Magetan Elmy Kurniarto. ST., M.T menyampaikan, “Kami menjalin kerjasama dengan UNS untuk konversi kendaraan dari bbm ke listrik, dan juga mengundang dari Ojol (ojek online),” jelasnya. “Harapan kami dengan FGD ini bisa mendefinisikan bahwa Magetan mempunyai prototipe kendaraan listrik, dan nantinya akan ada perahu tenaga listrik di area telaga Sarangan dan telaga Wahyu untuk mengurangi emisi karbon dan menjadikan ‘green tourism’. “Yang kita konversi ini nanti kendaraan yang sudah ada bukan membeli baru jadi pemkab akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan,” imbuhnya.

Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si., Dekan Fakultas Teknik UNS, menyatakan bahwa “Konversi kendaraan listrik di Magetan tidak hanya akan mengurangi emisi karbon, tetapi juga dapat mendorong percepatan terkait infrastruktur dan kebijakan energi terbarukan di daerah tersebut. FGD ini dilakukan untuk menggali potensi-potensi yang ada di Magetan,” jelasnya. Kegiatan FGD ini juga melibatkan PT. Ekolektrik Konversi Mandiri, sebuah perusahaan binaan Fakultas Teknik UNS yang telah bersertifikasi konversi kendaraan bermotor ke listrik.(Diskominfo / pb.wan / dok.may / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *