Rakor Inflasi : Waspadai Kenaikan Harga Jagung, Pengaruhi Tingginya Harga Ayam dan Telur
Hal tersebut terungkap dalam rakor pengendalian inflasi di bulan Ramadan tahun tahun 2024, dilaksanakan secara daring oleh Kemendagri, dengan pimpinan rapat Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir. Seperti rakor terdahulu, rakor pengendalian inflasi kali ini, diikuti oleh Kementerian/Lembaga terkait serta pemerintah daerah propinsi, kabupaten/kota se-Indonesia. Senin ( 25/3/23)
“Kita antisipasi terus terkait perkembangan kenaikan harga jagung dan disini perlu adanya upaya konkrit bahwa kenaikan harga jagung akan terus berlanjut hingga menyebabkan harga ayam dan telur tetap tinggi,”ungkap Tohir saat memimpin rapat.
Namun di Kabupaten Magetan ada sedikit anomali harga, dimana harga jagung pipilan di Maret minggu ke-empat mencapai harga Rp. 6.833, turun dari minggu pertama yang bertengger di harga Rp. 8.400, -namun untuk harga telur naik ke Rp. 29. 667,- di minggu ke-4 , setelah di minggu pertama Rp. 29.500. Begitu pula untuk harga daging ayam broiler di minggu pertama Rp. 34.167,- diminggu ke-4 naik menjadi Rp. 35.167,-
Dalam rakor kali ini, Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI menjelaskan dalam paparannya bahwa secara historis yang biasanya menyumbang andil inflasi pada momen Ramadan dan Idul Fitri adalah kelompok makanan, minuman, tembakau dan kelompok transportasi.
“Inflasi tertinggi terjadi di April 2022 yaitu sebesar 1,76% dengan andil sebesar 0,46% terhadap inflasi nasional dengan komoditas minyak goreng memberikan andil sebesar pada bulan ini (April 2022) sebesar 0,19%,”ungkap Pudji.(Diskominfo:war / fa2 / IKP1)