Puncak HKN ke-59 Propinsi Jawa Timur, dr. Anin Terima Penghagaan Nakes Teladan Langsung Dari Gubernur Khofifah

Puncak HKN ke-59 Propinsi Jawa Timur, dr. Anin Terima Penghagaan Nakes Teladan Langsung Dari Gubernur Khofifah.
Menerima penghargaan secara langsung dari Gubernur, di Puncak Hari Kesehatan Nasional ke-59 Tahun 2023 Propinsi Jawa Timur, yang digelar di Hotel Orchid Batu Malang tentunya menjadi pengalaman berharga bagi dr. Rahma Anindita., Sp.A. Setelah dibulan Juli kemarin berhasil terpilih menjadi Dokter Spesialis Teladan I Tingkat Jawa Timur, prestasi ini diraih , melalui inovasi TAHAN BANTING ( caTAtan pertumbuHAn perkembangaN BAlita stuNTING).( Kamis,16/11/23).
Dalam Puncak HKN ke-59 Propinsi Jawa Timur kali ini, Kadiskes Prop. Jatim, Dr. dr. Erwin Ashta Triyono, Sp. PD, KPTI dalam sambutannya menyatakan “Sesuai dengan tema “Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju”, hari Kesehatan tahun ini digunakan sebagai momentum untuk penyatuan tekad dan semangat ketahanan kesehatan di Jawa Timur, melalui 6 pilar tranformasi primer sebagai progam besar yaitu pelayanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, manajemen pembiayaan, teknologi kesehatan dan transformasi SDM, sehingga kedepan pelayanan kesehatan akan semakin bagus”
Dikesempatan yang sama Gubernur Jawa Timur, Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si mengajak masyarakat untuk berpola hidup sehat, “ Dari hal yang sederhana, germas harus dimulai dari sendiri, keluarga, lingkungan terkecil disekitar, PHBS sebagai life style yang harus didorong dari diri sendiri, promotive dan preventif harus dikuatkan, hal ini berbeda dengan masa 90an dimana lebih banyak kuratif dan rehabilitative,” ungkap Khofifah
“Saat ini trend sudah berubah, dimana di tahun 2000an, yang mager-mager menjadi seger-seger, kelompok kelompok yang malas gerak menjadi gerak, tidak boleh ekosistem digital membuat orang malas gerak, bahkan sekarang gerakan senam olahraga bisa dilihat dari youtube. Dan perlu masyarakat tahu, Jatim punya senam, namanya senam Seger” ungkap Khofifah. “Adanya trend penggunaan area yang terbatas untuk berolahraga bagi masyarakat perkotaan,juga perlu digalakkan, jangan tidak adanya lapangan yang luas menjadi alasan untuk tidak berolah raga” pungkas Khofifah.(Diskominfo / kontrib.dinkes / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *