Hari TBC Sedunia, Dinkes Magetan Gencarkan Sosialisasi Supaya Kesadaran Masyarakat Periksakan Diri Meningkat
Peringati Hari TBC sedunia Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan gencar lakukan kegiatan sosialiasi yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau memeriksakan diri. Seperti yang hari ini dilaksanakan, yaitu Dialog Kesehatan Ayo Bersama Akhiri TBC Indonesia Bisa, di Omah Diskusi, Panekan. ( Jumat,24/3/23)
Subkoordinator P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Agoes Yudi Purnomo ditengah diskusi mengatakan, jumlah warga terdeteksi TBC tahun 2022 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021 lalu. “ Tahun lalu kita ketemu positifnya 874, anaknya 200 an itu, seperempatnya. Tahun ini lebih meningkat dibandingkan tahun 2021 sebanyak 446,” ujarnya.
Kenaikan jumlah pasien TBC positif menurut Agus disebabkan aktifnya gerakan pemeriksaan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Meski ada kenaikan jumlah pasien namun Pemkab Magetan mengimbangi, dengan peningkatan tatalaksana penanganan pasien TBC oleh tenaga kesehatan. “ Tatalaksana teman teman di puskesmas itu cukup baik. Angka sukses rate kita targetnya 90 persen, namun di tahun 2021 sampai 2022 itu capaian kita sudah 91 persen, artinya ini tatalaksananya baik,” imbuhnya.
Dengan pasien TBC segera terdeteksi ditambah dengan pelaksanaan tatalaksana penanganan TBC yang baik, upaya pengobatan bagi penderita TBC juga akan tinggi keberhasilannya sehingga bisa sembuh dari TBC, ungkap Agus. “ Upaya pengobatan hasilnya akan lebih maksimal dengan cepat ditemukan dan tatalaksananya juga baik sehingga nilai keberhasilannya tinggi,” ucapnya.
Rentannya anak balita tertular TBC menurut Agus harus diwaspadai oleh orang tua, mengingat gejala terpapar TBC berbeda dengan orang dewasa. Kenaikan TBC pada kasus balita dikarenakan faktor kesadaran yang masih kurang dari masyarakat untuk hidup sehat. “ Kebiasan masyarakat merokok, berpengaruh terhadap kesehatan balita. Rokok tidak secara langsung penularan TBC pada balita, tapi berpengaruh terhadap kondisi kesehatan balita. Ketika daya tahan tubuh lemah karena pengaruh asap rokok balita mudah terpapar TBC,” ucapnya.
Selain lebih menggiatkan lagi sosialisasi serta kegiatan pemeriksaan kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dengan memeriksakan diri serta mendorong masyarakat yang terpapar TBC untuk tidak dikucilkan. Pola hidup sehat dari masyarakat juga sangat berperan terhadap upaya mengakhiri penyalit TBC. “ Peran masyarakat untuk memeriksakan diri dan melakukan pengobatan bagi warga yang terkena TBC sangat penting perannya, bertujuan untuk mengakhiri TBC di Indonesia. Masyarakat juga kita ajak untuk tidak mengucilkan orang dengan TBC, kita dorong untuk berperilaku sehat dengan berusaha melakukan pengobatan dan menjaga perilaku sehat dengan tidak sembarangan membuang ludah, lakukan tata cara batuk yang benar di tempat umum, semua itu penting untuk menekan jumlah orang dengan TBC,” pungkas Agus.(Diskominfo / kontrib.skc / fa2 / IKP1)