Pray For Kanjuruhan
Ratusan elemen supporter sepak bola Magetan menggelar doa bersama di Alun-alun Magetan, pada Rabu malam (05/10) untuk korban insiden Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi 1 Oktober lalu. Mereka melantunkan doa dengan diiringi cahaya lautan lilin yang menyala.
Narendra, perwakilan supporter bola Magetan mengatakan walaupun Bonek dan Aremania dikenal sebagai rival, namun Rendra dan semua yang hadir malam ini ingin hal itu disingkirkan sementara dengan alasan nyawa tidak sebanding dengan sepak bola.
“Acara hari ini intinya buat kita satu elemen supporter bola di Magetan, turut berduka atas tragedi yang terjadi di Malang, yang menewaskan sekian ratus orang termasuk saudara kami dari Magetan ada satu. Itu pukulan besar buat persepakbolaan di Indonesia, makanya kami semua dari elemen supporter Magetan termasuk dari Persebaya, Arema, dari Persija dan sebagainya kita di sini menghilangkan ego untuk sama-sama. Ini bukan untuk siapa kita, tapi ini soal kemanusiaan”, terang Rendra sebelum doa bersama dimulai.
Hadir dalam acara doa bersama Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan ucapan belasungkawanya dan meminta kepada para hadirin untuk dapat menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran di masa yang akan datang.
“Ini tentu tidak perlu terjadi, oleh sebab itu kita harus memetik pelajaran. Almarhum-almarhumah di Surga sana akan tersenyum apabila peristiwa ini tidak akan terulang lagi di Indonesia. Karena belia-beliau sudah mengorbankan nyawanya untuk memberi pelajaran kepada kita,” tuturnya dihadapan ratusan supporter bola Magetan.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, dengan adanya peristiwa ini jangan sampai kecintaan para supporter terhadap olahraga khususnya sepak bola hilang begitu saja. “Karena sepak bola juga memberikan hope kepada semuanya, karena sepak bola juga merupakan profesi yang bisa ditekuni oleh anak-anak saya. Apabila ditekuni (sepak bola) akan menjadi pemain profesional yang tidak akan kalah menterengnya dari profesi-profesi yang lain,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Bupati yang didampingi oleh anggota Forkopimda Magetan menegaskan kepada semua hadirin untuk mengambil hikmah dari insiden kanjuruhan. Bupati berharap, peristiwa yang ini tidak akan terulang lagi di bumi ini. (Diskominfo / pb.nin / dok.wed / fa2 / IKP1)