Haul Syuhada, Tragedi PKI Jangan Sampai Terulang Kembali
Selain Jakarta, Magetan juga menjadi kota yang bersejarah bagi Kesaktian Pancasila, ditahun 1948 sebanyak lebih dari 108 tokoh penting menjadi korban kekejaman PKI. Tokoh pemerintahan, aparat negara dan alim ulama gugur syahid dalam peristiwa yang menjadi sejarah buruk bagi bangsa Indonesia tersebut.
Peristiwa itulah yang kemudian diperingati dalam Haul Syuhada Korban Kekejaman PKI tahun 1948-1965, di Pondok Cokrokertopati, Takeran Magetan, Jum’at (30/10/2022)
Dipondok pesantren yang terletak di jalur Gorang-gareng Madiun ini, Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H. M.Si, berbagi cerita sejarah kepada para santri tentang bagaimana ideologi komunis PKI bisa masuk ke Indonesia hingga sampai ke Magetan.
Ulama2 dibunuh, pabrik gula rejosari diduduki dan lori (gerbong) dipakai untuk mengangkut jenazah untuk kemudian jenazah tersebut dibuang di sumur soco1 dan 2.
Dalam ceritanya Bupati menyatakan salah satu cara menangkal ideologi komunisme adalah dengan kesejahteraan, dengan kesejahteraan komunis tidak akan laku di Indonesia, karena yang dipengaruhi oleh gerakan ini adalah kaum miskin dan tidak punya pengharapan dan tertipu dengan konsep sama rata sama rasa yang diusung PKI. Untuk itu mari kita bawa kabupaten agetan menjadi kabupaten sejahtera, ajak Kang Woto.
Kita pernah mengalami sejarah pedih ditahun 1948 dan 1965, kekejaman PKI sudah tidak perlu diragukan lagi, karena PKI memang kejam. Untuk itu selain untuk mengenang perjuangan, mendoakan yang menjadi korban, kita juga harus berintropeksi jangan sampai ini peristiwa yang telah terjadi tidak terulang kembali, pungkas Bupati.(Diskominfo/fa2/IKP1)