Menggali Potensi Wisata Desa Trosono

Menggali Potensi Wisata Desa Trosono

Desa Trosono, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, memiliki banyak potensi baik UMKM maupun wisata. Bicara tentang potensi wisata, desa yang terletak di kaki Gunung Blego ini memiliki beberapa potensi wisata, di antaranya adalah adanya Punden Selo Leter dengan batu tapak Bimo, Sumber Dawuhan, dan Wisata Paralayang di puncak Gunung Blego.

Menindak lanjuti program pendampingan desa yang tergabung dalam B2 Jaya (Ngunut, Bungkuk, Trosono dan Sayutan), Institut Teknologi Bandung mengirimkan 2 mahasiswanya, Angela dan Jojo, untuk menggali sekaligus mendokumentasikan potensi wisata yang ada di 4 desa tersebut.

Sumono, Kepala Desa Trosono menerangkan, “Desa Trosono ini memiliki beragam potensi wisata yang bisa dikembangkan. Mulai Wisata alam, wisata budaya maupun wisata minat khusus yaitu olahraga Paralayang (sport tourism). Dengan adanya beragam potensi wisata alam, Desa Trosono juga memiliki kearifan lokal tradisi yang kuat dengan budaya saling asah, asih, asuh, semangat gotong royong, dan toleransi yang kuat,” jelas Sumono (Kamis 15/9/2022).

Sumono menambahkan, berikut ini potensi wisata desa Trosono:

  1. Wisata religi dan budaya Punden Selo Leter, yang artinya “batu yang datar”. Punden Selo Leter ini merupakan satu-satunya punden yang lokasinya berada di atas permukiman warga. Di sini kita juga bisa menjumpai  situs Tapak Bima. Di lokasi ini, setiap bulan suro diadakan selamatan bersih desa sebagai wujud syukur kepada tuhan YME atas berkah yang diberikan. Selain itu, setelah hari ke-7 bulan Sawal, masyarakat mengadakan syukuran dengan datang ke Punden Selo Leter untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan harapan menjadi desa yang Baldatun Toyibatun Wa Rofun Goffur.
  • Sumber Dawuhan, yang merupakan sumber air bagi masyarakat desa sangat cocok untuk wisata ekologi, karena di sini merupakan pusat konservasi pelestarian sumber air juga berpotensi menjadi arena downhill dan camping ground. Tempat tersebut juga merupakan pusat penghijauan, khususnya pohon beringin yang diprakarsai oleh Bupati Magetan Suprawoto sejak 2 tahun yang lalu.
  • Wisata Paralayang di Gunung Blego. Wisata minat khusus (sport tourism) di Kabupaten Magetan tergolong baru. Sebagai pelopor olahraga Paralayang, desa yang tergabung dalam B2 Jaya yang memiliki slogan “meningkae”. Bahkan menurut beberapa atlet Paralayang, karakter angin dan  udara  Gunung Blego bisa disandingkan dengan Australia dan diharapkan tahun depan bisa menggelar event internasional sehingga B2 Jaya bisa maju dan berkembang,” jelas kepala Desa Trosono ini.

Angela dan Jojo mahasiswa ITB yang merupakan tim dokumentasi mengatakan, “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengembangkan desa wisata bagi 4 desa yang tergabung dalam B2 Jaya. Kami rencanakan di setiap destinasi wisata yang ada kita akan kemas visualisasinya berupa QR yang tersinkronisasi dengan web sehingga terkait informasi mulai sejarah desa dan informasi destinasi tersebut bisa langsung diakses oleh pengunjung dan masyarakat luas. Tim kami melaksanakan kegiatan ini selama seminggu dan akan kami olah setibanya di kampus nanti,” jelasnya. (Diskominfo / kontrib.rif / fa2 / IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *