Magetan – Diusulkan sebagai Desa Devisa, Pemerintah Desa (Pemdes) Ringinagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan, antusias menyambut program yang dipelopori oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Desa ini memiliki produk unggulan kerajinan anyaman bambu yang sudah melegenda.
Kepala Desa Ringinagung, Yully Bagus T, menyambut positif arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa perihal persiapan menuju Desa Devisa. Termasuk, perlunya bimbingan dari Bupati Suprawoto dan OPD terkait di Pemkab Magetan.
“Desa devisa ini sangat bagus. Kalau Desa Ringinagung bisa mengembangkan hasil kerajinan yang berkualitas dan bisa menembus pasar ekspor tentu akan berdampak positif untuk kesejahteraan warga,” ujar Yully Bagus.
Desa Devisa Kabupaten Magetan masih dalam tahap pengusulan ke Pemprov Jatim. Ada dua produk yang diusulkan. Yakni, kerajinan bambu Ringinagung dan kopi Liberika di kawasan lereng tengah Gunung Lawu di Kecamatan Panekan.
Bupati Suprawoto menjelaskan, berdasarkan arahan dari Gubernur Jatim, produk anyaman bambu Magetan sudah bagus. “Namun, perlu sentuhan teknik sehingga harapannya bisa menembus pasar luar negeri,” kata bupati.
Dari kunjungan Gubernur Khofifah ini, akhirnya Desa Ringinagung dengan unggulan anyaman bambu dan kopi Liberika dari lereng Gunung Lawu, ditunjuk menjadi Desa Devisa. Keduanya akan mendapatkan pendampingan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).(Diskominfo/kontrib.rif/fa2/IKP1)