Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis Fase 1

Pengembangan vaksin merah putih terus berlanjut, Prof Fedik Abdul Rantam, selaku Ketua Pengembangan Vaksin COVID-19 Universitas Airlangga (Unair) menyatakan pengembangan vaksin dalam tahap analisis terhadap data yang diperoleh dari proses uji klinis fase 1.
Dilansir dari antaranews.com, “Hasil uji klinis fase 1 sejauh ini kita masih melakukan analisis. Laporan ke BPOM tentu dalam proses di sini, tapi sejauh ini baik,” ungkap Fedik dalam Webinar Ketahanan Kesehatan Nasional: Pengembangan Vaksin Merah Putih di Jakarta, Rabu ( 16/6/2022).

Saat ini, Unair bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia berusaha mengembangkan vaksin dengan platform inactivated virus, dan saat ini sedang menjalani uji klinis fase 1, dengan 90 relawan yang menerima suntikan vaksin tersebut. Jika hasil uji klinis fase 1 membuahkan hasil yang baik maka bisa dilanjutkan ke fase 2 dengan 405 peserta uji, dan kemudian ke fase 3 dengan 5.000 peserta uji, lanjutnya

Fedik menjelaskan dalam pelaksanaan uji klinis kandidat vaksin, sangat membutuhkan dana yang besar dan sumber daya yang memadai, sehingga dalam prosesnya perlu melibatkan banyak pihak termasuk mitra industri yakni PT Biotis, Kementerian Kesehatan, RSUD Dr Soetomo dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Jika semua proses berjalan lancar dan sesuai jadwal, ditargetkan pada Agustus 2022, vaksin tersebut dapat memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization) dari BPOM. Dan produksi massal dimulai setelah izin itu keluar. (Diskominfo/sumber:antaranews.com/pub.fa2/dok.antaranews/IKP1)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *