SobatKom…
Mengenang keganasan PKI 1948, tentu kita tidak lupa akan peristiwa pilu tersebut. Dimana keganasan PKI terekam jelas dalam sejarah seperti yang terjadi di Magetan. Pada saat peristiwa berdarah tersebut, para korban dibawa oleh PKI dari lokasi pabrik gula Rejosari kemudian dibawa ke Desa Soco menggunakan kereta lori. Sesampai di Desa Soco semua tawanan dikeluarkan satu persatu dan dibunuh, kemudian dimaksukkan dalam lubang sumur soco dua dengan kedalaman 12 meter dengan lebar 2 meter.
Untuk mengenang peristiwa kelam tersebut dibuatkan Monumen Soco satu dan dua. Letak Monumen Satu Soco yang familiar itu sering digunakan untuk upacara Hari Kesaktian Pancasila oleh Pemerintah Magetan. Sedangkan Monumen Soco dua berjarak sekitar satu kilometer sisi utara Monumen Soco satu. Ke dua monumen tersebut menjadi tempat saksi bisu bersejarah dalam serangkaian peristiwa berdarah kejamnya PKI. Beda halnya dengan Monumen Soco Satu, monumen Soco dua tersebut hanya ditandai dengan sebuah prasasti tanpa ada daftar nama korban.
Dikarenakan banyaknya korban kekejaman PKI yang berada di sumur soco dua, pada saat itu warga berinisiatif untuk mengubur dan diratakan dengan tanah. Hingga sampai saat ini, jenazah para pahlawan masih didalam sumur tersebut.
Kita sebagai generasi penerus bangsa yang berideologi Pancasila tentunnya juga mengecam kekejaman PKI terhadap sesama warga khususnya di Magetan. Maka dari itu peristiwa tersebut menjadi peristiwa berserajah di Magetan sehingga untuk mengenang jasa para pahlawan dibuatlah monumen soco satu dan monumen soco dua.
(Diskominfo:pb.to2/dok.cup/fa2).